Perbandingan Desain Reservoir Tipe Tangki Glass-Fused-to-Steel (GFS) Permukaan dan Tipe Beton Bertulang Bawah Tanah (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jaringan Interkoneksi IPA Sepaku Semoi ke IPA Sepaku)

Akhmad A. Firmansyah, M. Siddiq Rezawan, M. Risyad Alditio
1PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk., Jakarta, INDONESIA
*Corresponding author: akhmadaufarulf@gmail.com

INTISARI

Pada konstruksi Proyek Pembangunan Jaringan Interkoneksi IPA Sepaku Semoi ke IPA Sepaku, terdapat rencana desain awal struktur reservoir 2.000 m3 menggunakan struktur tangki Glass-Fused-to-Steel (GFS). Setelah dilakukan kajian ulang terhadap kondisi di lapangan, diperlukan reservoir yang dapat dikonstruksi di bawah tanah yang tentunya perlu mengakomodir beban tambahan dari tekanan tanah namun tetap memiliki metode pelaksanaan yang memungkinkan dikerjakan di lapangan. Dengan pertimbangan tersebut, maka dibuatlah desain struktur reservoir beton bertulang yang direncanakan terletak di bawah tanah. Berdasarkan latar belakang tersebut, makalah ini dapat menjadi rujukan teknis dalam mendesain reservoir tangki GFS dan reservoir beton bertulang sesuai dengan standar yang berlaku. Hasil kajian menunjukkan bahwa reservoir 2.000 m3 tipe tangki GFS memerlukan dimensi dengan ketebalan kombinasi 5 mm dan 6 mm dengan tegangan izin dan lendutan yang terjadi masih di bawah batas izin, sehingga struktur dapat dikatakan masih memenuhi kriteria desain. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai PM Ratio pada struktur atap baja adalah 0,74, dan pada struktur beton bertulang adalah 0,98, sehingga struktur dikatakan memenuhi kriteria desain.