Identifikasi Permasalahan Pengembangan Multi Airport System di Kawasan Penunjang Ibu Kota: A Systematic Review (Studi Kasus Bandara Soekarno – Hatta, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara, dan Kertajati)

H.P. Abiyanti1, Dewanti1*, L. B. Suparma1
1Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, INDONESIA
*Corresponding author: dewanti@ugm.ac.id

INTISARI

Saat ini, DKI Jakarta dan sekitarnya disokong oleh Soekarno-Hatta sebagai bandara utama. Tidak hanya Soekarno Hatta, terdapat pula Halim Perdanakusuma, Kertajati, dan Husein Sastranegara yang melayani catchment area masing-masing. Adanya lebih dari satu bandar udara yang saling overlapping dalam pelayanan daerah tangkapan menciptakan suatu skenario multi airport system (MAS); di mana setiap bandar udara bekerja dalam satu kesatuan dalam mendistribusikan permintaan penerbangan. Akan tetapi, pemodelan MAS merupakan suatu kendala pelik, apalagi jika jangkauan masing masing bandara di dalam daerah tangkapan memiliki ketimpangan antara bandar udara satu dengan bandar udara lainnya. Diperlukan identifikasi permasalahan dalam pengembangan MAS di suatu kawasan sebelum ditentukan model distribusi penumpang yang tepat.

Dengan kajian literatur serta membandingkan penelitian eksisting secara statistik deskriptif melihat data terkait kondisi teknis dan sosial, ekonomi, dan demografi bandara di daerah tangkapan. Identifikasi menunjukkan bahwa terdapat gap yang besar dalam share setiap bandara. Ketersediaan tujuan penerbangan, fasilitas, dan variasi moda dalam menuju masing-masing bandara menjadi faktor penting untuk mengembangkan MAS dalam menciptakan distribusi penumpang yang efektif. Demikian, dibutuhkan perencanaan yang sinergik antara pemerintah serta pelaku industri untuk menciptakan model MAS ideal. 

REFERENSI

Bonnefoy, P.A., & Hansman, R.J. 2008. Scalability of the Air Transportation System and Development of Multi
Airport Systems
: A Worldwide Perspective.

Bonnefoy, P. A. et al. 2010. Evolution and Development of Multi-Airport Systems : A Worldwide Perspective,
Journal of Transportation Engineering
, 136(11), pp. 1–8.

Fasone, V., Giuffrè, T., & Maggiore, P. 2012. Multi-airport system as a way of sustainability for airport development:
evidence from an Italian case study. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 53, 96-105.

Jovanovic, R., 2004. Passengers’ Choice Between Competing Airports. Air Transport Department, Faculty of
Transport and Traffic Engineering, University of Belgrade, Belgrade, Serbia and Montenegro

Katadata. 2022. Tingkat Ketepatan Waktu Maskapai Penerbangan (2021).
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/03/daftar-7-maskapai-penerbangan-paling-tepat-waktu-di
indonesia-pada-2021 diakses pada 5 September 2022
Indonesia

Piketty, T. (2014). Capital in the twenty-first century. Harvard University Press. diakses pada 25 Mei 2023

Rizal, M. A., & Saidatuningtyas, I. (2022). Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Bandara pada Multi-Airport
Region (Studi Kasus: Bandara Husein Sastranegara, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara
Kertajati). LOGISTIK, 15(01), 23-33.

 Sefrus, Tri., 2020. Model Pengembangan Bandara dengan Multi-Airport System, Fakultas Teknik. Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.

Tiglao, N. (2020). Investigating Tourists’ Airport Choice in the Multi-Airport Region of Aklan, Philippines and Its
Implications on Airport Capacity Expansion Decisions. Philippine Transportation Journal.

 Troya, A. Gomez. (2023). Multi-Airport System Keys to Success. https://alg-global.com/multi-airports-systems keys-to-success#content diakses pada 10 Januari 2024